Sunday, January 6, 2013

Bye...Bye...Donna...


Musik bagi kaum muda memang sudah menjadi bagian hidup serta life style. begitu banyak jenis musik berseliweran dari jazz hingga rock, bahkan bermunculan aliran-aliran musik yang baru seperti chiptune. Dalam hukum Islam, saya termasuk orang yang mengambil pendapat bahwa musik diperbolehkan. akan tetapi, tidak semua musik diperbolehkan. terutama kaitannya dengan lirik musik tersebut. Rem saya ketika mendengarkan musik yakni "Perut yang dipenuhi nanah busuk itu lebih baik daripada dipenuhi syair" (Muslim 2257). (astaghfirulloh...)

Lirik musik perlu kita teliti dan waspadai, karena banyak sekali lirik-lirik musik terutama dari barat yang memasukan doktrin-doktrin negatif bagi kita secara tidak sadar. semasa kecil sekitar tahun 90'an saya pernah mendengar lagu 'Donna...Donna...' semenjak saat itu, saya tidak pernah lupa dengan lagu itu hingga saat ini. karena lagu tersebut begitu indah ketika dindengarkan, pertama kali mendengar lagu 'Donna...Donna...' saya meyakinkan diri untuk membeli kasetnya.

beberapa tahun kemudian, saya sudah lupa dengan keinginan saya membeli kaset lagu 'Donna...Donna..'. tetapi, memori itu muncul kembali setelah menonton film 'Gie'. dalam film 'Gie' yang berkisah tentang seorang aktivis, terdapat scene dimana Ira (teman Gie) menyanyikan lagu 'Donna...Donna...'. saat itu pula saya berkeinginan kembali untuk mempunyai rekaman lagu tersebut, tapi karena beda zaman, keinginan saya yakni mendownload lagu itu. kemudian, saya berhasil mendownload lagu 'Donna...Donna...". muncul rasa penasaran saya untuk mengetahui lirik serta makna lagunya. setelah saya surfing di internet, ternyata cukup mencengangkan.

Menurut Wikipedia, Donna-donna (דאַנאַ דאַנאַ “Dana Dana”, dikenal juga sebagai דאָס קעלבל “Dos Kelbl” — The Calf atau Anak Sapi) adalah sebuah lagu teater Yidish. Yidish sendiri adalah sebuah bahasa kelas atas Jerman, bahasa Yahudi Ashkenazi (Yahudi keturunan Khazar dari negara Khazaria, terletak diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh negara Georgia. Yahudi Ashkenazi ini adalah Yahudi yang 90% mendiami bumi ini. Bapak Zionisme, Theodore Hertlz dan Ilmuwan seperti Albert Einstein termasuk sebagai Yahudi Ashkenazi). Lagu ini menceritakan mengenai tentang anak sapi digiring ke pembantaian, mencerminkan situasi orang-orang Yahudi pada masa Holocaust. Yang lebih mengagetkan lagi Donna-donna nama Yahudi untuk menyebut tuhannya.

Donna-donna ditulis oleh Aaron Zeitlin dan dikomposeri oleh Sholom Secunda Aaron Zeitlin (Lahir di Belarus 1898 – meninggal di New York pada 1973) sendiri adalah anak dari penulis Yahudi,   Hillel Zeitlin, menulis tentang sastra Yiddish, puisi dan parapsikologi. Sedangkan Sholom Secunda (4 September 1894, Oleksandriia – 13 Januari 1974) adalah seorang komposer Yahudi kelahiran Ukraina dan mengenyam pendidikan di Amerika.

Donna-donna sudah diterjemahkan dan direkam kedalam berbagai bahasa, termasuk diantaranya : bahasa Prancis, Ibrani, Jerman, Jepang dan Rusia. Sholom Secunda menterjemahkan lagu ini kedalam bahasa Inggris dengan mengganti kata “Dana” menjadi “Donna”. Namun lirik ini malah tidak populer. Lirik diterjemahkan lagi di pertengahan 1950-an oleh Arthur Kevess dan Teddi Schwartz, dan lagu itu menjadi terkenal dengan teks mereka. dan menjadi bertambah populer setelah dinyanyikan oleh Joan Baezpada tahun 1960 dan Donovan pada tahun 1965.
Lirik asli “Donna-donna” dalam bahasa Yiddish

אויפן פירל ליגט דאָס קעלבל
ליגט געבונדן מיט א שטריק
הויך אין הימל פליט דאָס שװעלבל
פרײט זיך, דרײט זיך הין און קריק
לאכט דער װינט און קאָרן
לאכט און לאכט און לאכט
לאכט ער אָפּ א גאַנצן טאָג
מיט אַ האלבער נאכט
דאנא, דאנא, דאנא, דאנא
דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דא
דאנא, דאנא, דאנא, דאנא
דאנא, דאנא, דאנא, דא
שרײַט דאָס קעלבל, יאָגט דער פּויער
װער־זשע הײסט דיך זײן א קאלב
װאָלסט געקענט צו זײן אַ פויגל
װאָלסט געקענט צו זײן א שװאַלב
לאכט דער װינט און קאָרן ……
בידנע קעלבער טוט מען בינדן
און מען שלעפּט זײ און מען שעכט
װער עס האָט פליגל, פליט ארויפצו
איז בײ קײנעם ניט קײן קנעכט
Terjemahan oleh Sholom Secunda
On a wagon bound and helpless
Lies a calf, who is doomed to die
High above him flies a swallow
Soaring gaily through the sky
The wind laughs in the cornfield
Laughs with all his might
Laughs and laughs the whole day through
And half way through the night
Dona, dona, dona, dona
dona, dona, dona, do
dona, dona, dona, dona
dona, dona, dona, do.
Now the calf is softly crying
“Tell me wind, why do you laugh?”
Why can’t I fly like the swallow
Why did I have to be a calf,
The wind laughs in the cornfield …
Calves are born and soon are slaughtered
With no hope of being saved.
Only those with wing like swallow
Will not ever be enslaved.



Terjemahan oleh Kevess & Schwartz
On a wagon bound for market
There’s a calf with a mournful eye
High above him there’s a swallow
Winging swiftly through the sky
How the winds are laughing
They laugh with all their might
Laugh and laugh the whole day through
And half the summer’s night
Dona, dona, dona, dona
dona, dona, dona, do,
dona, dona, dona, dona,
dona, dona, dona, do.
“Stop complaining,” said the farmer,
“Who told you a calf to be?
Why don’t you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free?”
How the winds are laughing …
Calves are easily bound and slaughtered
Never knowing the reason why
But whoever treasures freedom
Like the swallow has learned to fly

Wagon (kereta) yang terikat menuju pasar merepresentasikan kendaraan militer dan calf (anak sapi) dengan mata yang bersedih merepresentasikan orang-orang yahudi. Paragraf ini menceritakan bagaimana orang-orang yahudi (terlepas kontoversi benar tidaknya holocaust) pada saat itu diangkut menggunakan kereta atau kendaraan-kendaraan militer dari satu tempat ke tempat lainnya, yang sering disebut camp konsentrasi.
Sementara itu swallow (burung walet) terbang dengan bebasnya di atas mereka, burung walet ini adalah lambang kebebasan. Kemudian winds (angin) yang tertawa adalah gambaran tentara-tentara Nazi.
Farmer adalah tentara Nazi yang berdialog dengan orang-orang yahudi yang tertangkap. Tentara itu mengatakan “siapa suruh jadi yahudi, mengapa kau tak mempunyai sayap dan terbang dari sini ? mengapa kau tidak seperti kami yang memiliki kebanggaan dan kebebasan ?”. Dan angin-angin (tentara-tentara) lainnya pun tertawa kembali.
Kemudian anak sapi itupun disembelih oleh sang petani di pasar tanpa tahu alasannya. Ya, ini menggambarkan orang-orang yahudi yang dibunuh di camp-camp konsentrasi oleh Nazi.
Terus apa itu donna-donna ? pada lirik lagu bahasa asli yahudi sebenarnya adalah “dana-dana”, yang artinya bisa macam-macam, ada yang mengatakan itu varian dari kata adonai tuhan kaum yahudi, ada yang mengartikan seorang gadis, ada pula yang menganggap itu hanya semacam la..la..la. Nah suatu saat dinyanyikan secara tidak sengaja menjadi donna-donna, oleh seorang penyanyi yang mempopulerkannya.


liriknya ternyata sarat akan pendoktrinan tentang holocaust. saya memang pernah membaca buku-buku tentang holocaust diantaranya dalam perspektif orang yahudi, global serta Islam. dan kesimpulan yang dapat saya ambil bahwa holocaust itu berlebih-lebihan dan bahkan suatu kebohongan publik. mungkin salah satunya melalui lagu 'Donna...Donna...' ini. saya pikir, pemaknaan lagu ini, lebih tepat dan dewasa ini terjadi di Palestina, dimana Yahudi membantai warga Palestina baik pemuda, wanita bahkan anak-anak.

semoga kita bisa lebih concern dan teliti terhadap apa yang kita lihat, dengar dan yang kita sukai. kejadian ini menjadi bahan refleksi bagi saya, terhadap segala sesuatu yang saya senangi. at the end, bye..bye...Donna...

No comments: