Harry Potter sebuah dongeng yang penjualan novel serta filmya menyejarah dan hampir banyak digemari oleh seluruh kalangan dari mulai anak bahkan orang dewasa di seluruh dunia. Sang penulis J. K. Rowling namanya kemudian langsung melejit setelah kemunculan perdana novel Harry Potter pada tahun 90-an. Kekuatan alur ceritanya yang begitu menarik begitupula dengan tokoh-tokoh yang dideskripsikan olehnya seperti ada kekuatan magis yang mampu menyihir para pecinta novel untuk terus membacanya sampai habis.
Saya adalah seorang fans berat
novel Harry Potter. Pernah suatu waktu ketika membaca novel ke-enamnya yang
berjudul ‘Half Blood Prince’ yang ketebalan bukunya beratus-ratus halaman,
membuat diri ini sama sekali tidak bisa tidur. Bukan karena insomnia dan atau
penyakit sejenisnya, tapi ketika diri ini mencoba untuk menutup mata untuk
tidur, bayangan kisah Harry Potter terus berkeliaran di otak, rasa penasaran akan
bab lanjutan yang belum selesai dibaca semakin lama semakin tinggi, sampai
akhirnya buku itu selesai dibaca sampai pukul empat pagi tanpa jeda tidur. sepertinya
berlebihan. Ya, tapi itu memang terjadi pada saya, entah pada orang lain yang fanatik
Harry Potter seperti apa pengalamannya.
Yang jelas, alur ceritanya sangat
membuat saya penasaran, buku yang ber genre fantasi yang belum pernah saya
temukan sebelumnya yang ceritanya sangat menarik baru saya temukan pada novel Harry
Potter dilanjut kemudian trilogy lord of the ring. Semakin berkurangnya usia,
semakin bertambahnya buku yang dibaca semakin menyadarkan saya akan satu hal.
Yakni kesamaan cerita Harry Potter dengan sejarah Nabi Muhammad SAW.
Apakah saya bermaksud
membandingkan? Tentu saja Nabi Muhammad saw manusia yang tidak ada bandingannya.
Namun saya menemukan adanya kesamaan antara sejarah Nabi Muhammad saw dengan
Harry Potter. J. K. Rowling nampaknya mengarang novel Harry Potter tidak
semerta-merta karangan yang asal-asalan, dia banyak ‘mencuri’ beragam ide
dengan memasukan unsur sejarah, yang ternyata saya pikir banyak mengambil dari
sejarah Nabi Muhammad SAW. Sepertinya kebetulan? Ya memang kebetulan, tapi
kebetulan yang berulang-ulang.
Dimulai pada latar belakang Harry
Potter yang merupakan anak yatim piatu dan juga anak tunggal, begitupula Nabi Muhammad
saw juga seorang anak yatim piatu dan juga anak tunggal. Harry yang diramalkan
akan mengalahkan lord voldemort di novelnya yang ke-5 dikisahkan Harry dan
kawan-kawan yang berusaha untuk mengambil ramalan itu dikementrian untuk
mengetahui siapa yang memenangkan pertarungan antara Harry dan voldemort, Nabi Muhammad
yang sudah diramalkan pada kitab suci taurat bahkan injil barnabas sebelum
banyak dirubah, dalam kitab-kitab tersebut secara jelas menyebut nama Muhammad
sebagai pembawa kedamaian dan Nabi terakhir dimuka bumi.
Dalam dongeng Harry Potter
dikisahkan ada beberapa aliran gryfindor, slytherin, hufflepuff dan ravenclaw.
Pada zaman Nabi Muhammad saw terdapat 4 kabilah yang terkenal, dan Nabi Muhammad
termasuk pada kabilah yang terbaik. Masih ingat kisah Nabi yang menjadi pelerai
perselisihan empat kabilah yang ingin menjadi kabilah pertama peletak batu
hajar aswad? Ya itulah kabilah-kabilah yang coba digambarkan J.K. Rowling
dengan beberapa golongan di Hogwarts. Harry yang mempunyai tanda dikeningnya, Nabi
Muhammad yang memiliki tanda merah dipunggungya.
Harry yang begitu dicintai dan
dilindungi oleh teman-temannya dan salah satunya sahabat ayahnya yakni Sirius
Black, meski sirius adalah buronan azkaban namun sirius adalah orang yang
sangat penting bagi harry karena pembelaan dan dukungannya terhadap harry. Nabi
Muhammad yang banyak dicintai dan dilindungi pula oleh para sahabat dan
keluarganya salah satunya pamannya Abu Thalib, meskipun pamannya itu tidak mau
bersyahadat sampai akhir hayatnya (tetap kafir) namun Abu Thalib tetap
melindungi Nabi Muhammad ditengah gangguan kafir quraisy lainnya.
Harry yang ternyata jago olahraga
Quidditch yakni seorang penangkap snitch yang handal, Nabi Muhammad yang jago
gulat bahkan beberapa kali mengalahkan orang yang paling terkenal pandai bergulat.
Yang cukup kentara adalah Harry yang memiliki patronus berupa rusa jantan, dan
ternyata mirip dengan sejarah Nabi Muhammad yang memiliki unta jantan yang
melindunginya dari kejahatan kafir quraisy.
Dalam sejarah Nabi Muhammad SAW,
pernah suatu hari pamannya yang jahat Abu Jahal berniat untuk membunuh beliau
saat beliau sedang sembahyang di kakbah, ketika abu jahal akan mendekati Nabi,
dengan lari terbirit-birit abu jahal meninggalkan Nabi saw. Kejadian tersebut
lantas menjadi bahan olok-olokan bagi pemuka-pemuka quraisy yang menyebut Abu
jahal sebagai penakut dan pengecut sebelum melakukan eksekusi dia sudah lari,
selama ini track record abu jahal dikenal sebagai orang yang tidak pernah
gentar dan bukan orang yang penakut namun baru kali ini abu jahal menjadi
sangat penakut.
Kemudian abu jahal menyatakan
pembelaannya pada orang-orang yang mengolok-oloknya, bahwa ketika dia hendak
membunuh Nabi saw tiba-tiba muncul seekor unta jantan yang seumur hidupnya
belum pernah dia temui begitu menakutkan yang seperti akan memakan dirinya,
sehingga membuat dirinya lari terbirit-birit. Dan unta jantan itu kembali
muncul ketika abu jahal berbohong kepada seorang pedagang bahwa Nabi Muhammad
saw yang akan membayar dagangan yang dibeli oleh abu jahal padahal dialah yang
harusnya membayarnya, kemudian Nabi mendatangi rumah abu jahal bersama pedagang
tersebut untuk mengadukannya kepada Abu Jahal yang telah berbohong.
Abu jahal yang biasanya berani,
ketika pintu rumahnya dibuka dengan segera dia ambil uang dari dalam rumahnya untuk
membayarkannya tanpa adanya perlawanan. Hal tersebut lantas menjadi bahan
olokan lagi bagi para pemuka quraisy, dan sekali lagi abu jahal membela diri
bahwa ketika dia membuka pintu dan berdiri Nabi di pintunya, muncul kembali sesosok
unta jantan yang menakutkan yang seperti hendak memakan dirinya.
Entah mengapa ada ide patronus
pada Harry potter yang disematkan oleh j.k. rowling yang cukup mirip dengan
sejarah Nabi saw. Bagaimanapun dongeng harry potter dengan Nabi Muhammad saw
jelas berbeda, namun pada intinya ditengah kegilaan masyarakat dunia terhadap
dongeng fiksi harry potter yang jelas tokoh khayalan, telah menggeser sejarah Nabi
Muhammad saw yang lebih sempurna setting, alur dan akhlaq yang beliau tampilkan
untuk dicontoh manusia. Beberapa part memiliki kesamaan cerita dengan Nabi Muhammad
dapat menyihir masyarakat untuk semakin mencintai sosok Harry Potter, lantas
mengapa sosok riil dan sempurna Nabi Muhammad saw tidak kita kenali dengan
baik. Ummat Islam memiliki sosok yang sempurna untuk dijadikan teladan.
Nampaknya begitu besarnya
keinginan j.k. rowling mempunyai tokoh yang bisa ditiru oleh anaknya, sehingga
ia ciptakan tokoh khayalan harry potter yang secara implisit menginginkan sosok
yang mirip dengan Nabi Muhammad yang dikenal sebagai Nabinya ummat islam. Sedih
rasanya jika generasi muslim lebih mengenal tokoh khayalan harry potter
dibanding tokoh nyata sepanjang zaman Nabi Muhammad saw.
Seperti halnya saya begitu hapal
dengan istilah-istilah sihir dalam harry potter dibanding matan hadits Nabi
saw. Betapa beratnya ujian yang dilalui oleh Nabi Muhammad saw karena cintanya
beliau pada ummatnya (kita). Tengkuk beliau diinjak, diludahi diwajah,
dilempari kotoran saat sholat, matanya sempat ditampar, gigi gerahamnya copot,
diusir dan pulang dalam keadaan berdarah-darah karena dilempari batu, bersabar
meski dikatakan tukang sihir, pembohong, orang gila itu semua beliau lakukan
atas dasar ketaqwaan dan tentunya cintanya pada ummatnya.
Bisa saja beliau ambil pilihan
untuk mengambil tawaran-tawaran kaum kafir quraisy sambil menjalankan misinya
untuk menyebar Islam, tapi tidak beliau lakukan untuk menjaga kemurnian Islam
sampai ketangan ummatnya hingga akhir zaman. Seperti dalam al qur’an Alloh
menjelaskan perihal sikap Nabi Muhammad saw terhadap kita ummatnya “Sungguh
telah datang kepadamu, seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman”
(Q. S. At-Taubah:128).
Bahkan di detik-detik
kematiannya, yang beliau ingat adalah kita ummatnya, begitu khawatirnya Nabi Muhammad
SAW meninggalkan kita. Beliau ketika mengetahui sakitnya sakaratul maut yang
pasti akan menimpa pada ummatnya meminta agar rasa sakit saat sakaratul maut
seluruh ummatnya hingga akhir zaman ditimpakan seluruhnya kepada beliau, agar
ummatnya tidak merasakan sakit saat sakaratul maut.
Bahkan beliau menunda permintaan
yang akan Alloh langsung kabulkan pada saat beliau masih hidup, permintaan itu
tidak lain dan tidak bukan adalah
permintaan untuk memberikan syafa’at atau pertolongan terhadap ummatnya di hari
kiamat. Padahal bisa saja Nabi Muhammad saw meminta yang lain (kekayaan, harta,
langsung masuk surga dan yang lainnya), tapi Nabi Muhammad menunda permintaannya
itu kelak yang akan disampaikan saat di
akhirat. Shame on me, ribuan lembar novel harry potter telah dibaca, namun
berat rasanya membaca sejarah Nabi saw. Wallohualam.
No comments:
Post a Comment