Tuesday, June 22, 2010

Ijtihad dalam Islam

Bismillah
Definisi Ijtihad
Menurut bahasa berarti bersungguh-sungguh.
Menurut istilah berarti sebuah usaha sungguh-sungguh seorang mujtahid (orang-orang yang melakukan ijtihad).
Ijtihad ialah mencurahkan segala fikiran dalam mencapai hukum syara dengan jalan mengambil kesimpulan dari qur’an dan sunah.

Ciri – ciri Ijtihad
  1. Ijtihad tidak keluar dari Alquran dan Hadits.
  2. Menggunakan pendekatan akal.
  3. Ijtihad merupakan produk akal sehingga memiliki keterbatasan – keterbatasan.
  4. Hasilnya bersifat relatif dan temporal.
  5. Setiap ijtihad tidak dapat dinilai benar atau salah. Rasulullah SAW bersabda “Hakim apabila berijtihad kemudian mencapai kebenaran, maka ia mendapat dua pahala. Apabila ia berijtihad kemudian tidak mencapai kebenaran, maka ia mendapat satu pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  6. Ijtihad dapat dilakukan secara perorangan (Ijtihad Fardi) juga secara kelompok(Ijtihad Jama’i). Para ulama berbeda pendapat tentang siapa saja yang boleh berijtihad.

Tujuan Ijtihad
Mencapai sebuah keputusan atau kesimpulan hukum syarak mengenai suatu kasus hukum yang penyelesaiannya yang belum tertera di dalam Alquran dan Hadits.

Kapan Ijtihad Diperlukan?
Ijtihad diperlukan Ketika suatu kasus/kejadian membutuhkan penyelesaian yang penyelesaiannya belum tertera di dalam Alquran dan Hadits.

Kedudukan Ijtihad
Ijtihad pada dasarnya tidak dapat melahirkan keputusan yang mutlak.
Suatu keputusan yang ditetapkan oleh ijtihad, bersifat relatif dan temporal.
Ijtihad tidak berlaku dalam urusan ibadah mahdah. Ibadah mahdah hanya diatur oleh Alloh dan Rasulullah.
Keputusan ijtihad tidak boleh bertentangan dengan Alqur’an dan hadits.
Dalam proses berijtihad hendaknya dipertimbangkan faktor-faktor (motovasi, akibat, kemshlahatan umum, nilai-nilai).

Metodologi Ijtihad

• Qiyas
• Istihsan
• Maslahah murshalah
• Urf (Adat kebiasaan)

Qiyas
Qiyas adalah mempertemukan suatu perkara yang tidak ada nashnya dengan hukum yang sudah ada nashnya karena persamaan ‘illat hukum (maksud dan tujuan hukum) dari kedua peristiwa itu.
Istihsan
Istihsan merupakan perluasan dari qiyas. Istihsan adalah meninggalkan qiyas khafi (qiyas samar-samar) untuk menjalankan qiyas khafi (qiyas samar-samar) atau meninggalkan hukum kulli (hukum umum) untuk menjalankan hukum istisna’i (pengecualian) disebabkan ada dalil logika yang membenarkannya.
Maslahah murshalah
Maslahah murshalah adalah tindakan memutuskan masalah yang tidak ada nashnya dengan pertimbangan kepentingan hidup manusia berdasarkan prinsip menarik manfaat dan menghindari kemadharatan.

Urf (Adat kebiasaan)
Urf (Adat kebiasaan) adalah tindakan menentukan masih bolehnya suatu adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat selama kegiatan tersebut tidak bertentangan dengna aturan-aturan prinsipal dalam alquran dan hadits.

No comments: