Tuesday, June 22, 2010

Observasi Kepemudaan

Observasi sederhana :
Kesimpulan Hasil Studi
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, kegiatan atau aktivitas dakwah di Indonesia banyak tersebar di berbagai daerah pedesaan, perkotaan maupun instansi – instansi pendidikan khususnya perguruan tinggi. Munculnya sekolah – sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi yang berbasis Islam, menjadi indikator bahwa pergerakan Islam di Indonesia semakin pesat. Sehingga timbul persepsi bahwa Islam sedang bangkit dari tidurnya.
Di sisi lain, pemurtadan aqidah keislaman lebih gencar dilakukan para misionaris terhadap umat muslim, guna menghancurkan Islam dari segala aspek kehidupan dengan mencari kelemahan di tubuh Islam. Bukan perang secara fisik. Namun, di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini, yang mereka lakukan lebih terpusat untuk menggunakan perang secara pemikiran, atau yang sering disebut dalam istilah bahasa arab dengan Ghawzul Fikr. Hal ini menjadi salah satu penyebab utama hancurnya keyakinan terhadap islam itu sendiri, pada diri – diri umat muslim terutama generasi muda Islam Indonesia.
Generasi muda Islam Indonesia saat ini, nampaknya jauh dari nilai – nilai ajaran Islam. Dapat dibuktikan melalui banyaknya pemberitaan di media cetak maupun media elektronik, mengenai tindakan – tindakan remaja muslim yang sudah melewati batas norma – norma ajaran Islam, seperti tawuran yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa, pelajar SMA bahkan pelajar SMP dengan penyebab tawuran yang tidak rasional. Bukan hanya itu, tindakan asusila menjadi kasus yang santer terjadi di kalangan remaja muslim. Padahal Islam telah mengatur etika pergaulan antara laki – laki dan wanita yang bukan mahram dalam Q.S. An – Nur 24 : 30-31.
Meski tidak sedikit aktivis – aktivis dakwah kampus turut andil dalam menolong agama Alloh, dengan aktif berdakwah di sekitar lingkungan kampus melalui organisasi keislaman. Salah satunya adalah Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta melalui Program Tutorial, menjadi sarana untuk menyebarkan nilai – nilai ajaran Islam di kampus maupun masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, Melalui observasi yang kami lakukan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi dan kondisi keislaman masyarakat saat ini, yang didalamnya terdapat pemuda/ pemudi generasi islam. Khususnya di daerah Purwakarta. Sebagai bahan komparasi (perbandingan) antara lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat sekitar. Guna meningkatkan aktivitas – aktivitas dakwah di kampus serta mengikuti metode – metode dakwah yang digunakan sekelompok masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap agama Islam sehingga dapat diterapkan di lingkungan kampus.
Kegiatan Study Islam Kekinian kami lakukan di daerah sampel, yakni daerah Sindang Kasih yang berada di kota Purwakarta. Daerah Sindang Kasih dihuni oleh masyarakat yang heterogen (beragam) terutama dalam segi profesi. Mulai dari pejabat tinggi daerah, pegawai negeri sipil, pengusaha menengah, pengusaha kecil sampai pekerja kasar. Dua perguruan tinggi swasta yang dimiliki Purwakarta terletak di daerah Sindang Kasih, yakni STAI MUTTAQIEN berbasis Islam dan UNPUR (Universitas Purwakarta) yang terdapat di jalan Basuki Rahmat, Sindang Kasih. Dapat disimpulkan secara umum bahwa kaum Intelektual muda Islam cukup mudah ditemui di daerah Sindang Kasih. Sehingga, memberikan Implikasi bagi masyarakat sekitar daerah Sindang Kasih dengan adanya kaum intelektual muda Islam.
Warga Masyarakat Sindang kasih bukan hanya beragam dalam segi profesi. Namun, pemahaman terhadap segi keislamanpun cukup beragam. Jika ditilik dari aspek kepercayaan, warga masyarakat Sindang kasih mayoritasnya beragama islam. Keberagaman disini ditandai dengan adanya pengelompokkan dalam Islam itu sendiri. Seperti NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyyah dan PERSIS (Persatuan Islam). Ketiga ormas Islam tersebut lebih banyak mendominasi di lingkungan masyarakat Sindang kasih dibanding ormas Islam lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa warga masyarakat Sindang Kasih dari segi keislaman cukup baik. Meskipun tidak jarang ditemui pemuda/ pemudi Sindang Kasih asyik menghabiskan waktu malam minggunya dengan teman – teman sebayanya, dibanding mengikuti pengajian yang sering diadakan di masjid – masjid yang ada di sekitarnya.
Sampai saat ini kami belum pernah mendapatkan informasi bahwa Sindang kasih mempunyai kasus – kasus fenomenal yang dapat merusak citra Islam secara keseluruhan. Seperti kasus yang sering diberitakan media dengan banyaknya bermunculan nabi – nabi palsu maupun ajaran – ajaran sesat yang mengatasnamakan Islam, yang dewasa ini berkembang di Indonesia. Kasus yang sering terjadi di Sindang Kasih diungkapkan bapak ketua kelurahan Sindang kasih adalah kasus yang muncul dari pemuda generasi Islam itu sendiri, seperti kasus narkoba. Namun intensitasnya tidak sebesar di kota – kota besar lainnya seperti Jakarta atau Bandung.
Setelah melalui wawancara khusus dengan beberapa orang penting dalam majunya perkembangan Islam di Sindang Kasih. Mereka memiliki pandangan masing – masing mengenai kondisi keislaman di Sindang Kasih. Menurut bapak Ade Sumarna yang menjabat sebagai Kepala Kelurahan Sindang Kasih mengungkapkan bahwa kondisi masyarakat Sindang Kasih dari segi keislaman tidak menemui kendala – kendala, yang berarti baik – baik saja atau cukup baik.
Sedangkan menurut bapak Andy Surjana Effendy yang menjabat sebagai Sekretaris DKM Al –Jihad kondisi keislaman di Sindang Kasih jauh dari nilai – nilai keislaman, hal ini disebabkan oleh perbedaan (ikhtilaf) dalam menjalani Islam. Menurut beliau masyarakat Sindang Kasih masih konservatif yang artinya masih mengikuti kebiasaan- kebiasaan orang tua jaman dahulu yang dianggap berasal dari ajaran Islam. Tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits – hadits yang tentunya shahih. Sehingga pemuda / pemudi yang dulunya aktif tepatnya pada tahun 1992, memisahkan diri karena perbedaan yang disebutkan tadi. Setelah bubar dan memisahkan diri, mereka menyebar di masjid – masjid yang sesuai dengan ajaran Islam yang mereka anut dengan membentuk Ikatan Remaja Masjid seperti sebelumnya. Namun, hal ini justru tidak menambah kekuatan dakwah Islam di Sindang Kasih. Mereka tidak kembali aktif. Bahkan, sampai detik ini Ikatan Pemuda Masjid di Sindang Kasih sama sekali tidak terdengar lagi kiprahnya. Hal serupa diungkapkan oleh pemuda kelurahan Sindang Kasih, bahwa di Sindang Kasih sudah tidak ada lagi IRMAS di masjid – masjid kelurahan. Pemuda/ pemudi Sindang kasih lebih banyak disibukkan oleh urusan duniawi.
Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan yang diungkapkan oleh ketua kelurahan. Meskipun demikian, mereka semua sepakat bahwa kemajuan tekhnologi di era globalisasi ini menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap peran pemuda / pemudi di Sindang Kasih bahkan di Indonesia. Mereka sepakat bahwa tontonan – tontonan yang tidak mendidik mempengaruhi mundurnya Islam dengan memberikan pengajaran terhadap budaya - budaya yang tidak baik yang keluar dari norma – norma Islam. Kenyamanan yang di dapatkan manusia jaman sekarang menjadikan pemuda / pemudi Islam malas untuk mencari ilmu, membaca Al –Qur’an dan pergi ke masjid. Padahal tujuh golongan yang mendapat perlindungan Alloh di hari kiamat nanti salah satunya adalah golongan pemuda yang rindu akan masjid. Alloh berfirman dalam surat Al – Imran ayat 14 bahwa :

“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan terhadap yang diingini (syahwat) dari wanita – wanita, anak – anak dan harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang…….”.
Kami menyimpulkan bahwa keadaan atau kondisi keislaman warga masyarakat Kelurahan Sindang Kasih cukup baik, seperti adanya kajian – kajian yang diadakan di masjid dan acara – acara keagamaan yang diadakan kelurahan, serta mayoritas agama yang dianut warga masyarakat Sindang Kasih adalah Islam, hingga mencapai 99% menurut Ketua Kelurahan Sindang Kasih. Namun, hal itu terbatas. Karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat Sindang Kasih serta yang aktif dalam kegiatan keagamaan, umumnya orang – orang yang sudah lanjut usia. Tidak dapat dipungkiri pula adanya indikasi bahwa kesadaran terhadap pemahaman Islam akan mengalami kemunduran terutama pada generasi pemuda / pemudi Sindang Kasih, meskipun terdapat kaum intelektual muda Islam di Sindang Kasih, tidak banyak berpengaruh dalam perkembangan Islam disana, terutama untuk menggerakkan semangat dakwah untuk pemuda / pemudi Sindang Kasih. Bertolak belakang dengan generasi pendahulunya bersifat konservatif. Tidak mau menerima kebenaran yang mereka anggap bertentangan dengan kebiasaan orang tuanya jaman dahulu.
Wallahu Alam Bisshawab.

Pesan dan Kesan
Segala puji bagi Alloh Rabb Semesta Alam. Shalawat serta salam semoga tercurah atas semulia – mulia para Nabi dan Para Rasul, Nabi kita, Kekasih kita dan panutan kita Muhammad SAW, penghulu umat terdahulu dan umat yang datang di akhir zaman. Tercurah pula atas keluarga dan sahabat beliau seluruhnya. Demikian juga para Tabi’in yang mengikuti jejak mereka (para sahabat) dengan baik hingga datangnya hari kiamat.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dari para nara sumber yakni bapak Ade Sumarna yang menjabat sebagai Kepala Kelurahan Sindang Kasih, bapak Andy Surjana Effendy yang menjabat sebagai Sekretaris DKM Al –Jihad, Rizal Azis serta pihak – pihak yang turut membantu dalam kegiatan observasi yang kami lakukan.
Sebelumnya telah disimpulkan bahwa hal yang menjadi salah satu faktor penyebab mundurnya Islam di Sindang Kasih bahkan di Indonesia adalah dampak negatif dari kemajuan era globalisasi. Sehingga generasi pemuda / pemudi Islam yang seharusnya menjadi tonggak berdirinya Islam di masa depan lebih mengiblat ke paham hedonisme. Serta perbedaan (ikhtilaf) menjadi dasar mundurnya aktivitas dakwah pemuda / pemudi di Sindang Kasih.
Kami menyarankan agar kaum intelektual muda Islam di Sindang Kasih lebih banyak berperan aktif dalam aktivitas dakwah di Sindang Kasih. Sehingga keberadaannya dapat dirasakan. Karena menarik simpati pemuda / pemudi Sindang Kasih untuk mengobarkan semangat dakwah di Sindang Kasih, dengan mengadakan kajian keislaman secara umum bagi warga masyarakat Sindang Kasih disana yang dinaungi oleh perguruan tinggi. Maka, setelah warga masyarakat khususnya para orang tua memperoleh pemahaman tentang keislaman melalui dakwah, para orang tua diharapkan akan lebih memperhatikan aspek – aspek keagamaan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari - hari terutama dalam mendidik anak. Sehingga menghasilkan generasi – generasi unggulan yang dapat memajukan Islam di Sindang Kasih.
Perbedaan (ikhtilaf) yang ada di Sindang Kasih seyogyanya tidak memadamkan aktivitas dakwah bagi pemuda / pemudi muslim. Kami berpesan agar setiap masjid mengadakan kajian rutin atau semacam dialog keagamaan untuk umum baik sependapat maupun tidak sependapat dalam masalah fiqih. Namun, tidak bermaksud untuk memicu perdebatan, tapi lebih mencari kearah solusi yang lebih baik. Sehingga menimbulkan keharmonisan antar sesama muslim.
Setelah melakukan observasi ini, membuka wawasan serta memberikan pandangan secara umum bagi kami tentang kondisi umat muslim jaman sekarang. Meskipun hanya dilakukan pada satu daerah yakni Sindang Kasih.
Menurut kami Sindang Kasih adalah kawasan yang cukup menarik. Karena, meski memiliki warga masyarakat yang heterogen dari segi profesi, keilmuan, status dll. Keislaman mereka cukup baik ditengah – tengah hiruk pikuk perkotaan. Namun, hal tersebut jika dibandingkan dengan daerah – daerah di kota – kota besar lainnya.
Warga masyarakatnya ramah dan baik. Kami tidak dipersulit dengan berbagai persyaratan administrasi ketika akan mewawancarai Ketua Kelurahan yang seharusnya dipenuhi oleh setiap mahasiswa seperti kami, yang akan mengadakan observasi. Kami diberi kemudahan, bahkan dilayani sebagaimana seorang tamu dilayani oleh tuan rumah ketika memasuki kantor kelurahan.
Ketua kelurahan menyempatkan diri untuk menemui kami serta masih bersedia untuk diwawancarai setelah mengadakan rapat yang cukup menguras pikiran. Narasumber dari DKM Masjid pun bersedia untuk diwawancarai hingga membatalkan acara yang seharusnya pada saat itu dihadirinya. Hingga memberikan data – data mengenai struktur organisasi di masjid. Begitu pula dengan pemuda / pemudinya.
Dapat disimpulkan bahwa kami cukup senang melakukan observasi di Kelurahan Sindang Kasih.
Wallahu Alam Bisshawab.

No comments: