Monday, July 1, 2013

Proposal Kematian

Membuat proposal kehidupan? ah... biasa, terlebih lagi proposal kegiatan, sudah menjadi makanan wajib bagi para penggelut organisasi. tapi, pernahkah terpikir untuk merancang proposal kematian? bukankah yang paling dekat dengan kita adalah kematian?

Setiap muslim tentunya menginginkan husnul khatimah (red: kesudahan yang baik). setelah berlelah-lelah di dunia, kematian yang berakhir indah akan menjadi istirahat yang dinanti-nantikan. lain halnya dengan su'ul khatimah (red:kesudahan yang buruk), kematian akan menjadi hal yang paling ditakutkan untuk dilalui. oleh karena itu,  sementara menunggu malaikat Izrail datang menghampiri, maka kita harus menyiapkan sebaik-baiknya kematian kita. kita sejatinya mampu merancang proposal kematian untuk diajukan kepada dzat yang jiwa kita berada ditanganNya yaitu Alloh swt.

Hal-hal yang paling penting dalam pengajuan proposal kematian adalah judul, latar belakang, tujuan, pelaksanaan kegiatan, waktu pelaksanaan dan anggaran. mulai dari judul proposal yang akan kita ajukan. judul yang pasti akan kita ajukan adalah Husnul Khatimah. latar belakangnya disesuaikan dengan niat kita masing-masing. jika hal yang melatar belakangi kita adalah untuk dikenang oleh manusia, misalnya pengajuan Husmul Khatimah agar setelah mati, kita menjadi populer karena kematian kita dianggap berakhir dengan baik, dapat dipastikan Alloh akan menolak pengajuan proposal tersebut. lain halnya apabila latar belakang proposal yang diajukan karena dilandasi niat yang ikhlas. 

Lanjut ke bagian berikutnya yakni tujuan. tujuan adalah bagian yang sangat penting diterima atau tidaknya proposal kematian kita. hal ini berkaitan pula dengan latar belakang proposal. tujuan yang paling disarankan yakni keinginan untuk segera bertemu dengan wajah Alloh. Insya Alloh pengajuannya akan berjalan lancar dan lebih mudah di acc. kemudian pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan yang diajukan sangat bergantung pada hal yang sangat kita cintai selama hidup di dunia. jika kita sangat mencintai kegiatan membaca Al-Qur'an maka pelaksanaan kematian kita tidak akan jauh dari Al-Qur'an. jika kita sangat mencintai musik maka pelaksanaan kematian kita tidak akan jauh dari musik dan lagu-lagu yang kita senangi. 

Seperti kisah nyata tentang seorang polisi lalu lintas di daerah timur tengah. kejadian-kejadian sakaratul maut yang dia lihat telah merubah hidupnya. polisi tersebut adalah seorang muslim, namun dahulu dia masih sering terlambat sholat wajib. hingga suatu ketika dia dipindah tugaskan ke suatu daerah untuk mengatur jalannya lalu lintas. pada hari itu terjadi kecelakaan mobil, tentu dengan sigap polisi tersebut mendatangi tempat kejadian perkara. 

Dilihatnya sebuah mobil dalam keadaan rusak parah akibat bertabrakan, serta korban yang terdapat didalam mobil tersebut segera dikeluarkan dari mobil. dilihatnya, korban yang seorang lelaki muda sedang berada dalam keadaan sakaratul maut, polisi itu segera membantu mentalkinkan korban. namun, korban bukannya mengikuti ucapannya, dia bahkan menyanyikan lirik lagu. polisi itu tidak lantas menyerah, dia tahu bahwa penentuan nikmat dan siksa akhirat bergantung pada kematiannya. kemudian polisi itu kembali berusaha mentalkinkannya, sayang usahanya belum berhasil hingga akhirnya pemuda tersebut mati dalam keadaan menyanyikan lirik lagu.

Kejadian tragis yang dialami oleh polisi tersebut belum mampu mengubah hidupnya. hingga suatu hari dia kembali menemukan kecelakaan mobil. seperti biasa polisi tersebut dengan sigapnya langsung ke tempat kejadian perkara. dia melihat hal yang sama, kecelakaan mobil lagi. dibantunya korban untuk keluar dari mobil, dilihatnya korban yang seorang pemuda itu berada dalam keadaan sakaratul maut seperti kecelakaan yang terjadi sebelumnya. tapi, satu hal yang sangat berbeda yaitu, pemuda itu tidak henti-hentinya mengucapkan ayat-ayat Al-Qur'an hingga malaikat Izroil pun mencabut nyawanya. polisi itu menangis dia takjub sekaligus heran. apa yang menyebabkan pemuda itu mengucapkan ayat-ayat Alqur'an disaat kematiannya. setelah ditelusuri ternyata pemuda pada awalnya bertujuan untuk pergi kesuatu tempat. dengan kendaraannya dia membawa makanan-makanan disimpan dimobilnya untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan santunan. pemuda itu melakukannya secara rutin menggunakan mobil. selama perjalanan, pemuda itu selalu menyalakan rekaman murrotal didalam mobil sembari menghapal ayat-ayat Al-Qur'an tersebut. semenjak itu, polisi tersebut menangis dan menyadari hakikat kehidupan yang dia jalani. dan tentunya kita mengetahui kematian siapa yang paling kita harapkan terjadi pada diri kita?  oleh karena itu, bagian pelaksanaan kegiatan dalam proposal kematian merupakan bagian yang harus kita cicil selama kita hidup, yakni seperti apa nanti kematian yang akan terjadi pada kita, bergantung pada hal yang sering kita lakukan dan kita cintai.

Kemudian bagian selanjutnya yakni waktu pelaksanaan. waktu pelaksanaan merupakan hak Alloh, dan hanya Alloh yang Maha Mengetahui. namun, jika boleh memilih, kita masih bisa ajukan. ada empat hal mengenai bagian waktu pelaksaan ini, yakni 

1) meninggal di usia muda dan husnul khatimah
2) meninggal di usia tidak muda dan husnul khatimah
3) meninggal di usia tidak muda tetapi  su'ul khatimah
4) meninggal di usia muda tetapi su'ul khatimah
nomor satu adalah pilihan yang luar biasa (bagi penulis). pilihan tersebut merupakan pilihan karena kekhawatiran banyak berbuat dosa selain itu kerinduan pada Alloh yang mendalam. nomor dua adalah pilihan bijak. dengan usia cukup panjang, kita bisa memberikan manfa'at kepada orang lain sebanyak-banyaknya. nomor tiga adalah pilihan yang cukup tragis karena berakhir dengan su'ul khatimah meskipun sempat mencicipi setitik nikmat dunia. akan tetapi mari kita simak hadits berikut ini,

Ahmad 3/203, dan Ibnu Majah 4321 dari Anas bin Malik ra berkata, “Bahwa Rasulullah saw bersabda -lafazh Muslim-, ‘Akan didatangkan seorang ahli neraka dari penduduk dunia yang paling banyak mendapatkan nikmat dunia, lalu ia dicelupkan ke dalam neraka dan ditanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu mendapati sesuatu yang baik? Apakah kamu pernah merasakan suatu kenikmatan?’ Ia menjawab, ‘Demi Allah, tidak wahai Rabbi.’ Lalu didatangkan seorang ahli surga dari penduduk dunia yang paling banyak mendapatkan musibah, lalu dicelupkan ke dalam surga dan ditanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu mendapati sesuatu yang buruk? Apakah kamu pernah merasakan suatu kesulitan?’ Ia menjawab, ‘Demi Allah, tidak wahai Rabbi. Tidak pernah aku dapati sesuatu yang buruk, dan tidak pula aku rasakan suatu kesulitan, sama sekali.’”

Nomor empat adalah pilihan yang paling tragis, belum sempat mencicipi manisnya dunia ditambah lagi dengan siksaan yang menanti di akhirat. oleh karena itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan usia muda kita, karena kita tidak tahu kapan Alloh mencabut nyawa kita. untuk sekedar pengajuan, kita dibebaskan memilih meskipun pada akhirnya tetap Alloh lah yang menentukan. nomor tiga dan empat adalah pilihan yang harus kita hindari.

Bagian terakhir adalah anggaran. anggaran? ya, anggaran. beberapa jenis kematian membutuhkan anggaran. pada umumnya dalam pengajuan proposal kegiatan kita akan merinci dana kegiatan sehingga totalnya begitu besar, terdapat pula estimasi biaya tak terduga yang menyebabkan anggaran menggelembung. bahkan, seirngkali anggaran proposal di mark up. namun berbada dengan proposal kematian. sejatinya anggaran yang diajukan dibuat seminim mungkin. mengapa? karena dalam anggaran kematian kita akan melibatkan orang-orang yang kita tinggalkan. jika kita meninggal contohnya melalui perantara sakit yang berkepanjangan, tentunya akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan membutuhkan perawatan serta perhatian orang yang kita tinggalkan, dan akan meninggalkan rasa sedih yang cukup lama. tetapi, jika kita mengajukan anggaran seminim mungkin, tentu ceritanya akan berbeda. namun anggaran bukanlah hal yang menjadi perhatian utama kita. karena  melalui perantara apapun kematian kita, yang terpenting adalah husnul khatimah, bagian ini hanya untuk meminimalisir agar kita tidak terlalu merepotkan orang lain selepas kematian kita.

Proposal kematian sejatinya menjadi rancangan akhir kehidupan kita didunia dan menjadi awal kehidupan kita di akhirat. harapan yang pasti adalah agar kita dimatikan Alloh dalam keadaan husnul khatimah sehingga malaikat Izrail pun akan mencabut nyawa kita dengan selembut-lembutnya, hingga akhirnya nanti kita dipertemukan Alloh di jannahNya (aamiin). wallohualam.


No comments: