Tuesday, June 22, 2010
Taubat
Imanku yang fluktuatif
Berubah pasif menjadi naïf Dititik terendahku
Mengingatkan diri makhluk yang dhaif
Wahai dzat yang selalu terjaga…
Biarlah harta menjadi pusaka
Di jalan jihad membela agama
Berharap bukan hanya kata – kata
Ketika massa imanku
tereduksi alunan fatamorgana dunia
Disinilah aku berada
Inginku, masih ada dalam naungan – Nya
Wahai sang peniup jiwa yang suci…
Kuharap semburat pertolongan
Mengisi kekosongan hampa hati
Yang terdegradasi oleh kenikmatan duniawi
Diantara garis batas
Keimanan dan kekufuran,
Biarkan hati bersandar
pada tumpuan Kalam Ilahi
dan langit pun menangis
dalam jerit petir
akidah yang kian menipis
dayaku pun habis
ketika iman tergadai nafsu
lentera hati tak pernah bisu
tak pernah palsu
tak pernah kelu
menyatakan satu
dalam bahasa pilu
benar menjadi kelabu
tertutup abu nafsu
lelap kilau dunia
hanya setitik sejagat syurga
bahkan siluet malu
menampakkan diri sang pemilik
di hari senja
yang dilakukanku, yang dilakukanmu, yang dilakukannya,
bukan hal yang semu
bukan pula saksi bisu
namun penentu antara dua pintu
imanku bukanlah barang yang dijual beli demi seonggok tipu daya
namun terkadang melebur satu
bersama mayat kebahagiaan
jikalau hidup adalah sebuah perniagaan
biarlah iman ini kugadaikan hanya pada – Mu
jikalau hidup adalah sebuah perniagaan cukuplah Engkau yang memonopoli jiwa dan ragaku.
by : rooney and friends
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment